Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar menggelar pelatihan guru di Aula Bima, Kantor Departemen Kesehatan Sulsel, Makassar, Minggu (31/8/2014) lalu.
Pengurus Pondok Pesantren Hidayatullah Makassar Irfan Yahya dalam rilisnya kepada media, mengatakan, tema pelatihan guru Al Bayan tersebut, Implementasi Nilai-nilai Islam dalam pendidikan Modern.
Pakar dan konsultan Pendidikan Ar Rahmah Malang Ustaz Alimin Mukhtar hadir sebagai pemateri. Hadir pula Pimpinan Wilayah Hidayatullah Sulsel Abdul Majid.
“Semoga pelatihan ini bisa menghasilkan pendidikan yang berkualitas di Yayasan Al Bayan di masa akan datang,”katanya.
Seratusan guru hadir sebagai peserta. Mereka tergabung dari guru SD, SMP, dan SMA yayasan Al Bayan.
Dalam kesempatan tersebut, praktisi pendidikan Ar Rahmah Malang Alimin Mukhtar, mengatakan tauhid bermakna mengesakan Allah dalam hal-hal yang menjadi kekhususan diri-Nya. Kekhususan itu meliputi perkara rububiyah, uluhiyah dan asma’ wa shifat.
Maka, berlandas pada kesepakatan ulama tersebut seperti tertuang dalam Al Qaul Al Mufid, maka pendidikan yang hendaknya dalam rangka mengantar peserta didik bertauhid kepada Allah Ta’ala.
Beliau menegaskan, bertauhid adalah kebetuhan manusia. Maka jikalau ada insan yang tidak bertauhid barang sekejap saja maka ketika dia meninggal ketika itu maka dalam keadaan musyrik.
“Dalam teologi Islam seperti dikutip dalam Surah ar Ruum ayat 30 jelas bahwa setiap manusia dilahirkan dalam keadaan suci atau fitrah. Inilah yang kemudian mendorong manusia memiliki potensi untuk bertauhid,” jelasnya.
Lebih jauh ia menerangkan bahwa banyak sekali firman Allah Ta’ala yang dengan terang telah mengisyaratkan manusia tercipta dari sifat dasar yang baik dan kuat, yang memiliki kehendak untuk tunduk kepada Allah dan hidup dalam keaguangan moralitas.
“Untuk itu, konsep pendidikan bertauhid yang digagas Hidayatullah adalah dalam rangka mengantar peserta didik menjadi orang yang bertakwa dan bermanfaat di sekitarnya,” pungkasnya. (ybh/hio).